GEA, Mobil Nasional Milik Indonesia

Setelah beberapa kali tertunda, PT Inka menegaskan pihaknya siap mengadakan grand launching mobil nasional GEA. Bulan Desember atau awal tahun 2011 mendatang, mobil nasional GEA akan dibanderol dengan harga Rp 50 jutaan *).

Menurut Iwan Ridwan, marketing PT INKA di Indo Defence Expo 2010, GEA yang akan dilaunching sama dengan GEA versi polisi. Mobil model citycar ini memiliki wheelbase 1.965 mm dan tampak lebih lebih manis dibanding model sebelumnya.

Dari depan, bumper GEA tampak lebih sporty dengan lubang udara yang cukup besar. Sportivitas ini makin bertambah kental berkat aplikasi fog lamp dan head lamp yang berdesain modern. Mesin yang mengusung 650 cc ini masih seperti GEA yang lama, namun dengan sistem injeksi EFI dan penggerak roda depan.

Dari ke belakang tampak buritan yang sederhana namun elegan dengan tambahan tulisan Polmas (Polisi Masyarakat) di belakangnya. Tulisan itu mempertegas bahwa ini adalah mobil kepolisian. Terlebih di bagian tengah mobil tertulis tulisan Patroli dengan logo Samapta yang lumayan besar.

Dan bila kita masuk ke dalam mobil yang memiliki dimensi 3.320×1.490×1.640 mm (PxLxT) ini, nuansa mewah tersembur berkat pilihan warna beige di kabin mobil, meski atribut di bagian dalam seperti roda kemudi, panel indikator atau AC control masih tampak jadul.

Menurut Iwan, untuk pertama kalinya, mereka akan fokus ke pembeli kelompok seperti instansi dan koperasi. Hal itu dilakukan untuk mempermudah layanan after sales, karena untuk membangun dealer dan bengkel resmi dalam waktu dekat ini mereka mengaku belum siap. Sebab kalau berkelompok, pihaknya menjadi lebih mudah dalam melayani perawatan dan penyediaan spare part, karena unitnya berkumpul di suatu tempat.

Mobil Ramah Lingkungan

GEA atau singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif ini merupakan mobil ramah lingkungan, sekaligus sebagai jawaban atas perubahan iklim dan pemanasan global. Mobil GEA dikembangkan oleh PT INKA (Industri Nasional Kereta Api) Madiun. GEA memiliki spesifikasi mesin berkapasitas 650 cc, dan berkecepatan 85 km/jam. Ini lebih rendah dari Daihatsu Ceria yang memiliki kapasitas 800 cc. Mobil ini diluncurkan dengan bandrol Rp 45- Rp 50 juta per unit.

Di samping GEA, ada juga mobil ramah lingkungan lainnya. Mahasiswa Jurusan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang menciptakan prototipe mobil mikro, Arina. Mobil mikro Arina ini merupakan proyek bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir atau skripsi di Unnes. Mereka merencanakan memproduksi secara massal mobil bermesin sepeda motor itu mulai tahun 2010 dengan merangkul beberapa sekolah menengah kejuruan dan industri kecil menengah di Jawa Tengah.

Mobil mikro Arina menggunakan mesin sepeda motor dengan kapasitas mesin 150 cc, 200 cc, dan 250 cc dengan kemampuan laju 400 kilometer dan 10 liter bensin. Mobil berkapasitas 4 penumpang ini masih menggunakan mesin buatan China, namun dari keseluruhan chasis dan bodi mobil Arina dibuat di dalam negeri.



Singkatnya, Indonesia mulai melirik penyediaan mobil ramah lingkungan dan dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat.

*) koreksi

Sumber: http://www.inioke.com

Cat Belum Sempurna, INKA Tunda Rilis Mobnas GEA

Muhammad Ikhsan - detikOto

Jakarta - Niatan PT INKA yang akan meluncurkan mobnas Gulirkan Energi Alternatif alias GEA ke pasar roda empat pada akhir Oktober 2010 sepertinya bakal tertunda hingga waktu yang tidak ditentukan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Humas PT INKA Fathor Rasyid kepada detikOto, Kamis (28/10/2010). Menurut Rosyid, mobil yang dikembangkan PT INKA tersebut belum mencapai tahap sempurna.

"Sepertinya belum bisa diluncurkan karena belum sempurna sekali," kata Rasyid.

Letak ketidaksempurnaan Mobnas generasi kedua dari mobil Kancil itu seperti yang dijelaskan Rosyid terletak pada cat GEA. "Pengecatannya kurang. Cat GEA masih banyak pengembangan," tegasnya.

Namun lepas dari itu Rasyid menyakinkan Mobnas GEA sudah benar-benar siap. Salah satunya performa mesin dan kaki-kaki mobil GEA. "Selain permasalahan itu GEA sudah benar-benar siap. Dan tinggal tunggu waktu saja," tutur pria itu.

Mobil yang dapat menampung 4 orang itu mengadopsi mesin berkapasitas 650 cc yang dapat menyemburkan tenaga maksimum 20 kw pada 5300 rpm. Rencananya GEA dibanderol di bawah Rp 50 juta itu. Dan menurut pihak pengembang mobil tersebut tidak dijual retail atau perorangan.

GEA tersedia mesin berbahan bakar Bio Fuel Engine (Premium dan LPG). GEA memiliki dimensi panjang 3.210 mm, lebar 1.430 mm, tinggi 1.705, jarak roda 1.984 mm, jarak tapak roda depan 1.277 mm dan jarak tapak roda belakang 1.267 mm.

( ddn / ddn )
 

Mesin Mobnas GEA Pakai EFI

Muhamad Ikhsan - detikOto

Jakarta - Sudah tidak lama terdengar kiprahnya, mobil nasional GEA yang merupakan produksi PT INKA dan BBPT membawa kabar yang cukup menggembirakan di awal 2010.

2010 sepertinya akan menjadi babak baru bagi mobil tersebut, sebab mesin GEA diklaim bakal mengaplikasikan teknologi EFI (Electronic Fuel Injection).

"Di 2010 ini mesin GEA akan mengalami perubahan yakni akan menggunakan EFI," kata Koordinator RUSNAS Engine (Riset Unggulan Strategis Nasional) BPPT Dr. Nyoman Jujur ketika dihubungi detikOto.

Meski tidak tergolong baru sekali, namun pengaplikasian itu cukup mutakhir untuk kemajuan mobil nasional GEA untuk kedepannya.

Menurutnya, teknologi itu adalah babak baru bagi GEA yang diprediksi bakal mengangkat image salah satu mobil nasional tersebut di mata masyarakat Indonesia. "Diharapkan antusiasiasme masyarakat tinggi," harapnya.

Lebih dari itu tidak hanya dari sistem injektornya saja yang berubah, kapasitas mesin GEA yang dikembangkan oleh Rusnas engine BPPT tersebut juga akan mengalami peningkatan kapasitas mesin akibat bore up yang dilakukan BBPT terhadap mesin GEA.

"Perubahan kapasitas juga kita lakukan dengan tidak mengubah block dan head kita hanya nge-boring saja sehingga dari proses manufaktur mesin GEA tidak banyak berubah," ungkap Nyoman.

Rencananya pengaplikasian EFI hingga proses boring mesin GEA hingga tes performa mesin dan riset untuk menghilangkan getaran mesin GEA, Rusnas BBPT akan memakan waktu 6 - 8 bulan. "Hingga sampai bisa jalan akan memakan waktu 6 sampai 8 bulan kedepan," ucapnya.

Penggunaan EFI pada mesin biasanya akan membuat konsumsi bensin pada mobil lebih irit, karena pengaturan campuran bahan bakar lebih akurat dengan adanya sistem elektronik tadi.

( ikh / ddn )
 

Bodi GEA Kurang Seksi, INKA Menjawab

Muhamad Ikhsan - detikOto

Jakarta - Bodi mobnas yang belum menarik memang menjadi salah satu perhatian masyakarat. Salah satunya terjadi pada PT INKA selaku pengembang bodi mobil nasional Gulirkan Energi Alternatif (GEA).

GEA memang sering dikritisi oleh masyarakat Indonesia akibat desain bodi yang kurang wah, antara lain datang dari kalangan akademisi, ITB. ITB mengkritisi desain bodi GEA yang kurang memukau.

Namun bukannya PT INKA lepas tanggung jawab, perusahaan yang memproduksi kereta api itu juga semakin terpacu ketika ITB mengkritisi desain bodi GEA.

PT INKA pun mengirimkan disain bodi GEA terbaru ke BPPT untuk lebih dikembangkan wujudnya agar lebih diterima oleh masyarakat Indonesia.

"Bodi GEA sering dikritik karena bentuknya kurang bagus, salah satunya dari Seni Rupa ITB. Karena itu PT INKA mengirimkan bodi GEA terbaru, dan bodi itu baru saja kita terima beberapa hari yang lalu," kata Koordinator RUSNAS Engine (Riset Unggulan Strategis Nasional) BPPT Dr. Nyoman Jujur kepada detikOto.

Menurut Nyoman bodi GEA saat ini lebih bagus dari GEA sebelumnya, perubahan pun terletak pada grille dan headlamp GEA yang saat ini kondisinya lebih eye catching. "Agak berubah dan tidak kaku lagi," ungkapnya.

Selanjutnya bodi GEA tersebut akan diaplikasikan mesin terbaru yakni berteknologi EFI (Electronic Fuel Injection). Dan untuk mencapai tahap 100 persen jalan, GEA membutuhkan waktu 6 - 8 bulan lamanya agar bisa kembali pada kondisi prima. Ini dia bodi baru GEA, bagaimana?

( ikh / ddn ) 

Mobnas GEA Banyak Peminat, Hanya Tersedia di Koperasi

Rois Jajeli - detikOto

Surabaya - Mobil nasional GEA produksi PT INKA yang rencananya akan dilaunching di Jakarta pada akhir Oktober 2010, sudah banyak peminatnya. Sayang, saat ini cuma bisa dibeli di Koperasi.

Dalam dua hari, mobil yang dipamerkan di acara Pameran dan Seminar Produk Alat Transportasi di gedung Gramedia Expo di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, sudah ada 33 orang yang memesan.

"Ya lumayan bagus. Masyarakat sangat antusias dan ingin membeli GEA," ujar Ridwan tim GEA di lokasi pameran kepada detikOto, Jumat (1/10/2010).

Ridwan mengatakan, berdasarkan kebijakan perusahaan, mobil yang kapasitas penumpangnya 4 orang dan berbahan bakar Bio Fuel Engine (Premium dan LPG) seharga dibawah Rp 50 juta itu, tidak dijual retail atau perorangan.

"Banyak yang ingin langsung membeli dan ada yang ingin meminta kartu nama. Tapi tahap awal ini, penjualannya melalui koperasi. Usaha yang mempunyai koperasi bisa mengajukan, minimal pembeliannya 25 unit," tuturnya.

GEA diprediksi dapat menarik masyarakat, untuk memilikinya sebagai micro car 650 CC, yang ekonomis, lincah dan tangguh. Namun, hanya bisa dibeli di koperasi.

"Kenapa kita pilih koperasi, karena suplai spare partnya maupun layanan service bisa ke koperasi tersebut," tuturnya.

GEA adalah mobil micro car yang sistem pengeraknya, tipe intak : penggerak depan. Daya maksimum kapasitas : 20 kw/5300 rpm (650 CC). Suspensi depan maupun belakang dengan menggunakan Per keong dengan peredam kejut.

Transmisi mobil nasional ini tipenya manual dengan tingkat kecepatan 4 tingkat. Pengereman depan dengan menggunakan Disk Brake, sedangkan belakang rem tromol.

Dimensinya, mempunyai panjang 3.210 mm, lebar 1.430 mm, tinggi 1.705, jarak roda 1.984 mm, jarak tapak roda depan 1.277 mm dan jarak tapak roda belakang 1.267 mm. Kapasitas penumpang sebanyak 4 -5 orang dan kapasitas tangki sebanyak 30 liter, dengan perbandingan 1 : 25.
( roi / ddn ) 

Mesin GEA Akan Diperbesar

Muhamad Ikhsan - detikOto
 
Jakarta - Mobil nasional Gulirkan Energi Alternatif (GEA) terus dikembangkan untuk mencapai titik puncak di dunia otomotif dalam negeri. BPPT terus mencoba mengembangkan mesin GEA berkapasitas 600 cc. BPPT pun mencari industri piston dalam negeri untuk mewujudkan mesin GEA yang lebih besar.

"Kita terus kembangkan mesin GEA dengan EFI dan selanjutnya ngebore-up mesin GEA, dan untuk mencapai itu kita sedang mencari industri piston dalam negeri," kata Koordinator RUSNAS Engine (Riset Unggulan Strategis Nasional) BPPT Nyoman Jujur ketika dikunjungi detikOto di BPPT, Senin (18/1/2010).

Jika hal itu memungkinkan kapasitas mesin mobil hasil kerjasama PT INKA dan BBPT ini nantinya akan menjadi lebih besar yakni 640cc dibandingkan sebelumnya yakni 600 cc. Sedangkan untuk bodinya BPPT menyerahkan pada pihak PT INKA. PT INKA yang bertanggng jawab atas pengebangan desain bodi GEA.

BPPT sendiri membutuhkan waktu hingga 6-8 bulan lamanya agar GEA bisa dikendarai. Namun, di 2010 new GEA dipastikan akan terwujud dan berbeda dari GEA sebelumnya terutama dari segi mesin.

"Tahun ini kita fokuskan untuk mengubah mesin GEA. Untuk mengejar itu membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dari maping, assembling hingga tes ketahanan mesin. Semua membutuhkan trial sehingga menghasilkan kinerja yang baik," ungkap Nyoman.

Lebih dalam lagi, new GEA yang diklaim Nyoman getaran pada mesinnya akan lebih berkurang karena telah mengalami proses yang lebih dalam dan canggih untuk seukuran mesin berkapasitas kecil.

"Yang menarik dari mesin terbaru GEA adalah gejala getaran semakin kurang," jelas Nyoman.

( ikh / ddn )

Menhub: Mobnas GEA Layak Go International

Sugeng Harianto - detikOto

Madiun - Mobil nasional GEA produksi PT INKA (Industri Kereta Api) Madiun yang diciptakan sebagai mobil ramah lingkungan mulai ditanggapi serius oleh Menhub Freddy Numberi.

Rencananya mobil yang telah dirancang bekerjasama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Jakarta akan dipasarkan di tingkat internasional.

Ketika ditemui usai meresmikan KA Madiun Jaya, Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan mobil GEA merupakan mobil ramah lingkungan dan patut untuk dipasarkan ke tingkat nasional. Namun untuk memasarkannya kata masih harus melalui proses bertahap.

"Kita sangat mendukunglah. Mobil GEA itu, selain ramah lingkungan juga irit. Mudah-mudahan secepatnya kita dapat pasarkan ke internasional," kata Freddy, di PT INKA, Madiun, kepada detikOto, Sabtu (19/12/2009).

Dia menambahkan untuk kedepannya meminta PT INKA untuk bekerjasama dengan Pemkot Madiun dalam pemasaran karena dinilai tidak memerlukan biaya ongkos kirim banyak karena pabriknya di dalam kota sendiri.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa GEA (Gulirkan Energi Alternatif) produksi PT INKA Madiun telah melakukan pengujian dengan jarak tempuh 10 ribu km dengan kecepatan 85 km per jamnya untuk mobil dengan tenaga 650 cc.

Selain nyaman dan irit dari BBM, bahan bakar juga bisa menggunakan gas serta suku cadang perawatan bisa dimana saja kedepannya.Untuk penggunaan BBM 1 liter premium bisa untuk digunakan dalam jarak tempuh 25 – 30 km. ( wln / ddn )

GEA Gerilya Cari Pemasaran

Jakarta - Para produsen mobil nasional seperti Industri Kereta Api (INKA), dan PT Super Gasindo Jaya (SGJ), akan menyasar koperasi sebagai permulaan distribusi penjualan mobil-mobilnya tersebut.

Hal ini dilakukan karena Koperasi dianggap jalan paling realistis untuk mulai memasarkan sebuah produk.

"Apalagi bila produk tersebut belum mapan secara brand," ujar Marketing INKA, Iwan Ridwan, kepada detikOto disela helatan Pameran Produk Indonesia, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, (14/5/2009)

Menurut Ridawan, akan sulit bila saat sekarang, GEA dipasarkan langsung pada konsumen umum, karena kecenderungan konsumen saat ini yang sudah mulai selektif dalam memilih produk.

"Tentunya kita tidak bisa hanya mengandalkan ini produk dalam negeri, tidak cukup itu saja, tentunya," ujarnya.

Begitupun dengan Super Gasindo Jaya, dengan mobil Tawon, yang hendak disasarkan untuk menganti Bajaj yang dianggap sudah tidak ramah lingkungan.

Kendaraan berbahan bakar Gas CNG ini, akan dipasarkan pada para supir Bajaj yang hendak mengganti Bajajnya dengan Tawon.

Koperasi tersebut, nantinya yang berfungsi sebagai lembaga pembiayaan bagi para supir Bajaj yang hendak memiliki Tawon sebagai kendaraan operasionalnya.

"Jadi dengan adanya Koperasi, mereka tidak terlalu tersiksa dengan pembiayaan Tawon tersebut, karena Koperasi kan bersahabat," ujar CEO PT SGJ, Koentjoro Njoto.

Sampai saat ini, ujar Koentjoro, sudah banyak supir Bajaj yang menunggu Izin principal dari Tawon rampung, sehingga mereka bisa mulai mencicil Tawon dan menggunakannya sebagai kendaraan komersil pengganti Bajaj.

( bgj / ddn )

GEA Bakal Ganti Baju

Muhamad Ikhsan - detikOto

Jakarta - Kabar terbaru dari mobil-mobil hasil rancangan anak negeri. Kurang puas dengan tampilan eksterior mobil nasional GEA, PT Inka produsen mobil nasional GEA ternyata mengubah eksterior GEA sehingga menampilkan sisi yang lebih berkarakteristik.

GEA bakal lebih eye cathcing dari yang sebelumnya yang lebih menyerupai mobil nasional kancil.

"Saat ini kita siapkan GEA yang sangat berbeda dari sebelumnya. Jadi tidak
seperti mobnas kancil lagi," kata Koordinator RUSNAS Engine (Riset Unggulan
Strategis Nasional) BPPT Nyoman Jujur kepada detikOto pekan lalu.

Menurutnya, GEA mengalami perubahan pada sisi eksteriornya sehingga bentuk New GEA lebih aerodinamis. Tidak itu saja, warna GEA pun saat ini sudah berubah dan tidak menggunakan clear merah lagi melainkan menggunakan warna ungu.

"GEA baru saat ini lebih aerodinamis dan sekarang menggunakan warna ungu," cetus Nyoman.

Namun disisi mesin GEA tidak mengalami perubahan sama sekali. New GEA tetap
menggunakan mesin berkapasitas 600 cc yang mampu mengekluarkan torsi hingga 31 NM pada 2.000 rpm dan 11.5 kw pada 3.800 rpm. Mesin dari RUSNAS engine tersebut sudah diakui kehandalannya. Terbukti mesin tersebut sudah diuji di balai pengujian BPPT di Serpong.

Selain itu konsumsi BBM mobnas ini tergolong sangat irit, dengan jarak 40 km mesin RUSNAS tersebut hanya menggunakan 1 liter BBG sama dengan konsumsi mesin sepeda motor 1 liter untuk jarak 40 km pada mesin 125 cc.

Keseriusan BBPT dan PT INKA untuk membangun mobnas GEA seperti akan terus
bergulir. Salah satu contoh, mobnas tersebut akan diproduksi sebanyak 2 mesin dalam 1 bulan sehingga 5 bulan kerjasama antara lembaga pemerintah dan BUMN tersebut akan menghasilkan 10 mesin yang siap dipasarkan bila sertifikasi dari Dishub berjalan lancar.

( ikh / ddn )

Ini Dia Wajah Baru GEA

Muhamad Ikhsan - detikOto

Jakarta - Salah satu mobil hasil garapan anak bangsa Gulirkan Energi Alternatif (GEA) berubah wujud. Produsen mobil GEA mengubah eksterior GEA sehingga menampilkan sisi yang lebih berkarakteristik.

Seperti yang dijanjikan oleh Koordinator RUSNAS Engine (Riset Unggulan
Strategis Nasional) BPPT I Nyoman Jujur, mobil GEA kini tidak lagi seperti mobil Kancil.

GEA mengalami perubahan pada sisi eksteriornya sehingga bentuk New GEA lebih aerodinamis. Warna GEA pun sudah berubah, tidak menggunakan warna merah lagi melainkan menggunakan warna ungu. Bagian depan yakni grille pun mengalami perubahan.

"GEA baru saat ini lebih aerodinamis dan sekarang menggunakan warna ungu," cetus Nyoman beberapa waktu lalu.

GEA yang baru ini tetap menggunakan mesin berkapasitas 600 cc yang mampu mengeluarkan torsi hingga 31 Nm pada 2.000 rpm dan 11.5 kw pada 3.800 rpm.

Mesin dari RUSNAS engine tersebut sudah diakui kehandalannya. Terbukti mesin tersebut sudah diuji di balai pengujian BPPT di Serpong.

Selain itu konsumsi BBM mobnas ini tergolong sangat irit, dengan jarak 40 km mesin RUSNAS tersebut hanya menggunakan 1 liter BBG sama dengan konsumsi mesin sepeda motor 1 liter untuk jarak 40 km pada mesin 125 cc.

Keseriusan BPPT dan PT Inka untuk membangun mobnas GEA seperti akan terus
bergulir. Salah satu contoh, mobnas tersebut akan diproduksi sebanyak 2 mesin dalam 1 bulan sehingga 5 bulan kerjasama antara lembaga pemerintah dan PT Inka tersebut akan menghasilkan 10 mesin yang siap dipasarkan bila sertifikasi dari Dishub berjalan lancar.

Jika jadi dipasarkan mobil ini bakal dibanderol seharga Rp 40 juta saja. ( ddn / ddn ) 

Produksi Massal Mobnas GEA di 2012

Bagja Pratama - detikOto

Jakarta - Apa kabar mobil-mobil nasional (mobnas)? Kita lihat dulu GEA. PT Industri Kereta Api (Inka) yang menjadi produsen mobil nasional GEA rupanya tidak ingin lama-lama memendam asa untuk menjadi mobnas.

Karena perusahaan asal Madiun ini mengharapkan GEA dapat diproduksi massal secepatnya. Paling tidak dalam beberapa tahun kedepan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Humas PT Inka Fathor Rasyid ketika dihubungi detikOto, Selasa (9/6/2009).

"Kita sih berharap GEA dapat segera diproduksi," ujarnya.

Untuk itulah menurut Rashid saat ini pihaknya sedang menyiapkan segala macam keperluan bagi produksi GEA ini.

"Kami berharap GEA sudah dapat diproduksi massal sebelum tahun 2012," pungkasnya.

( syu / ddn )

GEA: Mobil Nasional Indonesia


GEA (Gulirkan Energi Alternatif), merupakan sebuah mobil nasional Indonesia, yang diproduksi oleh PT. Industri Kereta Api (INKA), Madiun, Indonesia. Mobil ini dilahirkan untuk menjadi solusi masalah lalu-lintas perkotaan.

Pada awal mula GEA diperkenalkan di publik, penampilannya memang kurang begitu menarik, hingga kemudian membuat PT. INKA sadar, bahwa GEA harus diperbaiki dari sisi penampilannya.

Pada pertengahan tahun 2009, PT. Industri Kereta Api meminta Vordava untuk memperbaiki (redesain) penampilan GEA, supaya menjadi jauh lebih cantik, dibandingkan sebelumnya. Dan proyek redesain ini berlangsung selama 6 bulan lamanya. Diskusi pun dilakukan, antara Tim GEA (PT. INKA) dengan Vordava, untuk memutuskan bagaimana penampilan GEA selanjutnya. Dan hingga pada akhirnya, kedua pihak bersepakat bahwa, penampilan GEA adalah perpaduan antara karakteristik mobil Jepang dan Eropa.



Pada gambar diatas, adalah hasil redesain GEA dari kami, yang telah disetujui oleh mereka, dan yang tidak menutup kemungkinan, untuk dilakukan beberapa perbaikan lagi, oleh PT. Industri Kereta Api, karena pertimbangan teknis. Pada akhir tahun 2010, tepatnya pada bulan desember, kami mendapatkan berita tentang GEA yang terbaru. Dan foto dibawah ini adalah hasilnya. Hasil redesain GEA oleh kami, tidak terlalu mengalami perubahan yang signifikan, dan hanya terdapat perubahan pada nose, dan tentunya variasi warna.



Yah, semoga dengan lahirnya GEA yang terbaru, bisa memicu lahirnya mobil nasional Indonesia yang lainnya, demi kemajuan industri otomotif, di negeri yang sangat kita cintai ini.

Foto: vordava.com, inka.web.id

Kunjungan Perdana Vordava Ke PT. INKA, Sebelum (New) GEA Dilahirkan, 2009

Indonesia / News

Pada 08 Agustus 2009, kami melakukan kunjungan untuk pertama kalinya ke PT. INKA, Madiun. Kami berangkat pukul 05:00 WIB dari Surabaya, dan tiba di Madiun pukul 09:00 WIB. Dan tentu saja, ketika kami telah sampai di Madiun, kami tidak langsung menuju ke PT. INKA, karena kami harus sarapan dulu, mengumpulkan tenaga, untuk seharian penuh di perusahaan tersebut. Sebagai informasi tambahan, pada pertemuan perdana itu, kami (Vordava) hanya datang berdua, yaitu saya, Satriyo Niti Atmojo, dan Hendry Wahana, sebagai 3D Artist Vordava.



Didalam kunjungan tersebut, kami mempresentasikan ide-ide kami, mengutarakan pandangan kami tentang GEA, dan menunjukkan konsep awal untuk meredesain penampilan GEA. Proses diskusi berlangsung seharian penuh, antara Vordava, dan Tim GEA, dari PT. INKA.





Sebelum kami bertemu dengan para tim pencipta GEA, kami sempat gugup dibuatnya, karena kami membayangkan sosok-sosok yang serius, dan menegangkan. Hehe, ternyata kami salah memperkirakan hal tersebut, karena setelah kami bertemu dengan mereka, ternyata mereka sangat bersahabat, menyenangkan, ramah, dan suka bercanda. Hasilnya, proses diskusi antara kami dan PT. INKA, berjalan dengan sangat menyenangkan, dan menghasilkan ide dan konsep awal yang cukup baik, meskipun pada akhirnya ada beberapa perbaikan dan perubahan.

Pada pertemuan perdana tersebut, kami dikenalkan oleh pihak-pihak yang belum pernah kami kenal sebelumnya, mulai dari Pak Roos (Dirut PT. INKA), Pak Ridwan, Pak Ketut, Pak Pram, Pak Suparto Soejatmo (Kakeknya Moreno), Pak Harsan, dan masih banyak lagi mereka yang tidak mungkin kami sebutkan semuanya disini.

Tepat pada pukul 12.00 WIB, kami semua memutuskan untuk beristirahat sejenak, untuk sholat, makan-minum, dan hingga kemudian dilanjutkan pada pukul 13.00 WIB. Dan pada kesempatan itu, kami menyadari jika ada sedikit waktu luang, dan yang kami gunakan untuk melihat langsung penampilan GEA, mengamati, sambil memberikan penilaian dan pandangan awal, untuk sesi diskusi berikutnya.



Jam menunjukan pukul 12:50 WIB, dan kami menyadari jika meeting akan segera dimulai. Proses pengamatan pada GEA kami akhiri, dan kami langsung menuju pada ruangan tempat diskusi tersebut digelar. Lucunya, kami lupa dimana ruangan tersebut berada, maklum saja, karena itu kali pertama kami datang ke PT. INKA. Meskipun pada akhirnya, adalah salah seorang karyawan PT. INKA yang mengantarkan kami ke ruang rapat.

Proses diskusi pun berlangsung, masing-masing pihak mengutarakan pendapatnya, dan pandangannya terhadap penampilan GEA berikutnya. Dan bahkan kami baru mengetahui jika Pak Suparto Soejatmo, adalah perancang mesin GEA, yang rencanannya akan digunakan dipenampilan GEA yang berikutnya. Mungkin anda-anda semuanya bertanya-tanya, siapa sih Suparto Soejatmo ? Dia adalah seorang yang berprofesi sebagai desainer mesin mobil, dan yang telah melahap begitu banyak pengalaman. Hasil-hasil karya mesin rancangannya, seringkali dibeli oleh perusahaan otomotif dari Rusia, Korea Selatan, Eropa, dll. Dan kalau tidak salah, Pak Suparto Soejatmo bercerita, bahwa dia pernah bekerja sebagai salah seorang perancang mesin mobil asal Italy, dan bahkan pada waktu itu dia bercerita, kalau salah satu karyawannya, ada yang disekolahkan di Italy, sebagai perancang mesin mobil. Nah, ketahuan kalau Indonesia menyimpan banyak orang yang hebat.

Tidak terasa waktu sudah sore. Proses diskusi tersebut diakhiri, dengan lahirnya ide dan konsep awal, sebagai permulaan dari kelahiran GEA yang terbaru. Yah, hari itu adalah hari yang sangat melelahkan, meskipun diakhiri dengan kebahagiaan. Karena waktu sudah sore, kami pun beranjak meninggalkan kota Madiun, dan menuju kota Surabaya tercinta.


Seperti artikel yang kami tulis sebelumnya (baca: GEA: Mobil Nasional Indonesia), bahwa proses redesain GEA berlangsung selama beberapa bulan, dan gambar diatas tersebut adalah hasilnya, GEA dengan penampilan yang terbaru. Ya, GEA telah mengalami perubahan dan perbaikan yang cukup tajam.