Kabarbisnis.com - SURABAYA, kabarbisnis.com: Industri kecil dan menengah (IKM) di Jawa Timur dinilai bisa menjadi penopang untuk menunjang produksi masal mobil nasional (mobnas) berharga murah sekitar Rp55 juta yang dibidani PT Industri Kereta Api (INKA).
Kapala Bidang Industri Alat Transportasi, Elektronik dan Telematika (IATT) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Saiful Jasan, mengatakan, di Jatim ada 218 IKM yang bergerak dalam hal produksi komponen otomotif. "Selain itu, ada 33 perusahaan karoseri yang tersebar di Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Tulungagung, dan Jombang," ujar Saiful kepada kabarbisnis.com di sela-sela diskusi "Penguatan Kluster Industri Otomotif di Jatim" di Hotel Cendana, Surabaya, Selasa (5/7/2011).
Dengan demikian, jika basis produksi mobnas dari PT INKA nantinya berpusat di Madiun, tentu mobilisasi komponen akan lebih mudah dilakukan.
Mobnas yang kini tengah dikembangkan INKA diberi merek Gea. INKA memproduksi mobnas sebagai salah satu diversifikasi dari bisnis utamanya dalam hal produksi kereta api dan alat penunjangnya. Mobil Gea berkapastias 640 cc. Tujuan utama mobil ini adalah memberikan alternatif mobil kecil untuk menghadapi krisis energi. Mobil ini harganya berkisar antara 45 -50 juta, sudah diuji coba hingga 10.000 km dan kecepatan maksimalnya 90 km/jam. Pada tahun depan, Gea direncanakan memasuki fase produksi masal.
Selain IKM yang bergerak di bidang komponen otomotif, di Jatim juga terdapat berbagai industri penunjang yang bisa menopang pengembangan industri otomotif. Industri penunjang tersebut, antara lain, industri besi, baja, logam, fiber glass, cat, kawat las, dan permesinan.
GM Pengembangan INKA, Suyanto, mengatakan, dalam prosesnya, INKA menggandeng industri kecil dan menengah (IKM) di berbagai tempat, termasuk di Jatim. "Kami menggandeng IKM penyedia komponen otomotif yang ada di Sidoarjo, Malang, Tulungagung, dan Pasuruan," ujarnya. kbc5
Nose GEA akhirnya menggunakan konsep desain yang 'sempat ditolak', hehe, dipakai lagi deh. Suka sama yang satu ini :)
BalasHapushello bapak bapak yg terhormat kapan mpbil nasioan di lunching pak biar kita masyarakat indonesia bangga akan produksi dalam negeri biar ga mobil japan dll aja yg banyak di jaln malu tau ma org asing
BalasHapusklo pabriknya gde bsa membuka lapangan kerja tu pak
BalasHapusjiagh 90 km/jam, di jalan tol dalkot gimana, top speed 85 km/jam kayak bajaj!, coba cc nya di naikin jadi 1000cc 4silinder gigi 5 speed horsepower minimal 55hp, baru pantes jadi city car..
BalasHapuskl mau beli apa haru lewat koprasi....?
BalasHapusbagus pak, ayo terus kembangkan otomotif indonesia, bila berkenan saya siap bekerja sama dan memberi kontribusi pada desainya, berikut contoh karya saya: http://www.youtube.com/watch?v=8OjEGk-C29s
BalasHapusby: revan studio
orang indonesia pinter2 kok...dengan semakin mahalnya BBM memproduksi angkutan dgn CC kecil agar hemat....tp sayang pemerintah yg koar2 hemat subsidi ini dan itu blm kepikiran bhwa ini dpt membantu negara dlm menghemat BBM....sayang blm nyampe IQ nya...hidup rakyat indonesia...maju terus meski bkn tuan di negaranya sendiri
BalasHapusMobil GEA modelnya gini aja,, udah bagus kok. Paling interiornya aja yang kurang.
BalasHapuspintar2 kok cm masalahnya banyak gk nanti yang beli???org indonesia tuh aneh sukanya produk luar negeri doang sekalipun produk luar negeri bnyak yg jelek
BalasHapus